Kamis, 27 Maret 2014

Hubungan Ilmu Budaya Dengan Sastra

Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.
Seni termasuk sastra yang penting dalam humanities karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan yang normative, dan bukan sebgai formulasi nilai-nilai kemanusiaan.
Namun, disamping itu sastra memilki peranan yang jauh lebih penting karena sastra menggunakan bahasa. Sementara bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia untuk memahami dirinya sendiri yang akhirnya melahirkan filsafat untuk memahami alam semesta dan akhirnya menciptakan ilmu pengetahuan.
Telah di setujui oleh para ahli di seluruh dunia bahwa bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia secara genetis. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan manusia dalam membentuk lambang atau pun memberi nama guna menandai setiap kenyataan, sedangkan binatang dan tumbuhan tidak mampu melakukan hal itu semua. Bahasa hidup dalam suatu masyarakat dan dipergunakan oleh warganya untuk berkomunikasi. Hal ini membuat kelangsungan hidup suatu bahasa  tergantung oleh dinamika kehidupan budaya masyarakat yang ada di dalamnya. Dengan kata lain, budaya yang ada di sekeliling bahasa tersebut akan ikut menentukan wajah dari suatu bahasa.
Bahasa, yang dalam bahasa Inggris adalah language, memiliki definisi – definisi tersendiri bagi para ahli, yakni:
  • Sturtevent : bahasa adalah system lambang sewenang  – wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh anggota-anggota suatu kelompok social untuk kerjasama dan saling berhubungan
  • Keraf : bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat , berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Masih banyak lagi sebenarnya pengertian tentang bahasa yang diteliti oleh para ahli bahasa. Setiap bahasan yang ada pada umumnya memiliki kesamaan yang  pada konsepnya meskipun terdapat perbedaan pada penekanannya. Namun, menurut beberapa ilmuwan seperti Linda Thomas dan Shan Wareing dalam buku “Bahasa, Masyarakat, dan Kekuasaan”, salah satu cara dalam menelaah bahasa adalah dengan memandangnya sebagai salah satu cara yang sistematis untuk menggabungkan unit-unit kecil menjadi lebih besar dengan tujuan komunikasi. contohnya adalah penggabungan antara bunyi bahasa (fonem) menjadi kata (butir leksikal) sesuai dengan aturan dari bahasa yang kita gunakan. Butir-butir leksikal ini kemudian di gabungkan kembali untuk membuat struktur tata bahasa, sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam bahasa.
Selain memiliki hubungan dengan bahasa, budaya juga memiliki hubungan dengan prosa. Prosa, yang termasuk dalam sastra, terkadang disebut-sebut sebagai narrative fiction, prose fiction, atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia, sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan di definisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan, kita mengenal prosa lama dan baru, yakni:
  • Contoh-contoh prosa lama:
a. Dongeng
b. Hikayat
c. Sejarah
d. Epos
Cerita pelipur lara
  • Prosa baru meliputi:
a. Cerita pendek
b. Roman
c. Biografi
d. Kisah
e. Otobiografi
Dalam keberadaanya, prosa memiliki beberapa nilai-niali yang dapat diperoleh, yakni:
-          Prosa fiksi dapat memberikan kesenangan atau memberikan hiburan bagi pembacanya, dapat mengembangkan imajinasi dalam mengenal karakter tokoh ataupun daerah
-          Prosa fiksi dapat memberikan informasi yang belum tentu terdapat pada ensiklopedia.
-          Prosa fiksi memberikan nilai-nilai kultural atau kebudayaan
Berdasarkan informasi-informasi yang ada, budaya dengan sastra adalah hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena memiliki ketergantungan satu sama lain. Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan cara berpikir manusia atau penutur bahasa. Masinambouw mengatakan bahwa bahasa (sastra) dan kebudayaan merupakan dua system yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah system yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka bahasa (sastra) adalah suatu system yang berfungsi sebagai sarana berlangsunganya suatu interaksi.

Rabu, 19 Maret 2014

Manusia sebagai makhluk sosial dan berbudaya

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN BERBUDAYA


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL


Pengertian Sosial
Sosial adalah segala perilaku manusia yang menggambarkan hubungan nonindividualis atau bermasyarakat.

Hakekat Manusia sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat. Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna, karena manusia diberikan akal dan pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.

Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dan saling membutuhkan. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Alasan Manusia Dikatakan sebagai Makhluk Sosial:
1.            Manusia tunduk pada aturan dan norma sosial
2.            Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
3.            Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4.            Potensi manusia akan berkembang bila manusia hidup di tengah-tengah manusia lainnya


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA

Pengertian Berbudaya
Berbudaya berasal dari kata 'budaya' yang merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok manusia dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Hakekat Manusia sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia sebagai makhluk berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendaya-gunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan. Karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakekatnya adalah sesuatu yang baik, benar dan adil. Maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran, dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar "Manusia Berbudaya"

Alasan Manusia Dikatakan sebagai Makhluk Berbudaya:
1.            Kebudayaan itu hanya dimiliki oleh umat manusia
2.            Kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar
3.            Kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusai sebagai anggota masyrakat



Fungsi dan Peran Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Berbudaya:
Manusia berupaya merealisasikan segenap potensi dirinya, baik potensi jasmani maupun potensi rohani, serta potensi lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial hendaknya memiliki kepribadian. Yang dimaksud dengan kepribadian adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang dibangun oleh perasaan, pengetahuan dan dorongan.


Implikasi Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Berbudaya:
1.            Kesadaran akan ketidak-berdayaan manusia bila seorang diri
2.            Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain
3.            Penghargaan akan hak-hak orang lain
4.            Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku


Contoh Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Berbudaya:
·                     Bergotong-royong membersihkan desa
·                     Mengunjungi orang sakit
·                     Para nelayan memancing ikan dan menarik hasil tangkapannya ke pantai secara bersama-sama
·                     Masyarakat menanam berbagai bibit pohon di pinggir jalan desa mereka
·                     Para pemuda mengikuti lomba panjat pinang pada HUT Republik Indonesia
·                     Penjual dan pembeli bertransaksi di pasar


Kesimpulan:
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan makhluk lain untuk berinteraksi dalam bertahan hidup.
Kebudayaan dapat membedakan manusia dari makhluk lainnya. Kebudayaan turut pula mempengaruhi kepribadian dan cara tingkah laku seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap manusia mempunyai peranan masing-masing dalam kehidupan sosial dan budaya yang mana jika salah satu aspek mulai hilang atau luntur akan merubah tatanan kehidupan sosial dan budaya.



Rabu, 12 Maret 2014

Budaya dan Hubungan nya dengan Sistem Komputer

PENGERTIAN BUDAYA
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang
memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang
(menurutSoerjanto Poespowardojo 1993) Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.
 Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak daribuddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kataculture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia
Tujuan Ilmu Budaya
1. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
6. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
7. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku
8. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan Ilmu Budaya Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia.

Komputer merupakan elemen dari kehidupan manusia yang saling terkait satu sama lainnya. Manusia berinteraksi kepada yang lain untuk dapat saling bertukar informasi. Banyak hal yang dapat terjadi dari proses sebuah informasi tersebut. Maka perlu adanya pengelolaan yang baik dalam hal ini merupakan fungsi dari sistem komputer. Namun dalam pelaksannanya seorang professional dibidang tersebut perlu melihat dampak dari sebuah sistem yang mereka buat. Karenanya tidak bisa diabaikan hal ini karena hanya mementingkan sesuatu keinginan akan sebuah ambisi saja.

Maka dari itu terjadi hubungan yang sangat erat antara sistem komputer dengan ilmu budaya dasar. Yakni agar mereka yang professional dibidang informasi mampu melihat mengenai masalah-masalah manusia dan budaya. Memperluas wawasan mereka dalam menyesuaikan dengan lingkungannya, peka terhadap lingkungan budaya serta kritis terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kemanusiaan dan budaya.

UG

Pages

Pages - Menu